Selasa, 18 Agustus 2009

Sejarah Singkat Muhammadiyah


Muhammadiyah didirikan di kampung kauman Yogyakarta,pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/ 18 November 1912 M oleh Muhammad Darwis, yang kemudian dikenal dengan KH. Ahmad Dahlan.

Beliau adalah pegawai kesultanan Keraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan Umat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan- amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yangsebenar-benarnya yaitu berdasarkan Al- Qur’an dan Al- Hadist. Oleh karena itu beliau memberikan pengertian keagamaan dirumahnya ditengah kesibukannya sebagai Khatib dan pedagang. Mula-mula ajaran ini ditolak, namun berkat ketekunan dan kesabarannya, akhirnya mendapatkan sambutan dari keluarga dan teman dekatnya. Profesinya sebagai pedagang sangat mendukung ajakan beliau, sehingga dalam waktu singkat ajarannya keluar kampung Kauman Yogyakarta bahkan sampai keluar daerah dan keluar pulau Jawa. Untuk mengorganisir kegiatan tersebut maka didirikan perserikatan Muhammadiyah. Dan kini Muhammadiyah telah ada di seluruh pelosok tanah air.

Di samping memberikan pengajaran dan pengetahuan kepada laki-laki beliau juga memberikan pengajaran kepada kaum ibu muda dalam forum pengajian yang disebut “Sidratul Muntaha”. Pada siang hari pengajaran kepada anak laki-laki dan perempuan serta pada malam harinya untuk anak-anak yang telah dewasa. Beliau juga mendirikan sekolah-sekolah. Tahun 1913 sampai tahun 1918 beliau telah mendirikan sekolah dasar sejumlah 5 buah, tahun 1919 mendirikan Hooge School Muhammadiyah. Tahun 1921 diganti namanya menjadi Kweek School Muhammadiyah. Tahun 1923 dipecah menjadi dua, laki-laki dan perempuan dipisah yang akhirnya pada tahun 1930 namanya dirubah menjadi Mu’allimin dan Mu’allimat.

Muhammadiyah mendirikan organisasi untuk perempuan dengan nama ‘Aisyiyah yang disitulah istri KH. A. Dahlan, Nyi Walidah Ahmad Dahlan berperan serta aktif dan sempat juga menjadi pemimpinnya.

KH. A. Dahlan memimpin Muhammadiyah dari tahun 1912 hingga tahun 1922 dimana saat itu masih menggunakan sistem permusyawaratan rapat tahunan. Pada rapat tahunan ke-11, Muhammadiyah dipimpin oleh KH. Ibrahim yang kemudian memimpin Muhammdiyah hingga tahun 1934. Rapat tahunan itu sendiri kemudian berubah menjadi konggres tahunan pada tahun 1926 yang kemudian berubah menjadi Muktamar tiga tahunan dan seperti saat ini menjadi Muktamar 5 tahunan.

Label:

HIZBUL WATHAN


Hizbul Wathan adalah sebuah ortom Muhammadiyah yang bergerak di bidang Kepanduan. Bahkan, Hizbul Wathan pun merupakan satu-satunya kepanduan Islam diakui di Indonesia ini. Hizbul Wathan ini didirikan oleh K.H.A.Dahlan di Yogyakarta, tepatnyan di Kauman. Awal mula berdirinya kepanduan ini, karena kekaguman K.H.A.Dahlan sewaktu melihat barisan yang rapi nan indah dengan memakai seragam bagus, yang sedang latihan di Pura Mangkunegaran, Solo. Beliau melihat itu sepulang dari pengajian STAV yang diadakan setiap Ahad. Barisan itu bernama J.P.O. (Javaansche Padvinders Organisatie ). Sepulang dari Solo, beliau memanggil Bpk. Somodirdjo dan Bpk. Syarbini untuk membicarakan perihal yang sangat menarik perhatian beliau.

Pada tahun 1336 H bertepatan dengan 1918 M, Kepanduan Hizbul Wathan resmi berdiri. Tapi, namanya waktu itu adalah “Padvinder Muhammadiyah” (Kepanduan Muhammadiyah), yang kemudian berganti nama menjadi “ Hizbul Wathan” dan mempunyai arti “Pembela Tanah Air”. Pergantian nama ini dilakukan di rumah Bpk. H. Hilal di Kauman, dan nama Hizbul Wathan ini diterima atas usul Bpk. Hadjid.

Namun, pada tahun 1943, kepanduan Hizbul Wathan bersama dengan kepanduan lainnya dibubarkan oleh pemerintahan penjajahan Jepang. Kemudian, dengan segala upaya pada tanggal 29 Januari 1950 Hizbul Wathan bangkit kembali dengan perubahan-perubahan. Tapi, sungguh sayang pada tanggal 9 Maret 1961, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomer : 238/ 61, Kepanduan Hizbul Wathan dan kepanduan lainnya dilebur ke dalam Pramuka.

Setelah tertidur lama, pada tanggal 10 Sya’ban 1420 H atau bertepatan dengan tanggal 18 November 1999 M. Kepanduan Hizbul Wathan dibangkitkan kembali oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Surat Keputusan No : 92/SK-PP/VI-B/1.b/1999 M. Dan dipertegas dengan Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor : 10/KEP/I.O/B/2003 M.

Label:

Rabu, 05 Agustus 2009

Profil Jurusan

1. Akomodasi Perhotelan
2. Usaha Jasa Pariwisata
3. Akuntansi
4. Teknik Komputer Jaringan

Label: